TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terhitung 12 hari sejak
jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 pada hari Rabu (9/5/201) lalu
hingga hari ini pukul 13.00 WIB, tim Disaster Victim Identification
(DVI) berhasil menyelesaikan identifikasi ke-45 jenazah korban jatuhnya
SSJ 100.
Kepala Tim DVI, Kombes Pol Anton Castilani mengungkapkan bahwa
setelah sekian lama pihaknya berhasil mendeskripsikan dan meletakkan
puzzel body part masing-masing korban.
"Menggunakan teknik DNA, gigi geligi, dan tanda medik, seluruh korban
sudah dapat diidentifikasi," jelas Anton saat menggelar konferensi pers
di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto, Kramat Jati,
Jakarta Timur, Minggu (20/5/2012).
Kepala Rumah Sakit Polri, Bhayangkara, Kramat Jati, Brigadir Jendral
Agus Prayitno mengungkapkan, pihaknya telah berhasil mengidentifikasi
seluruh penumpang korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet di Gunung
Salak, Bogor, Jawa Barat.
Agus melajutkan langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah mulai
malam ini memberitahu kepada keluarga korban tentang keberhasilan
identifikasi tersebut secara langsung.
"Keluarga sudah dihubungi seluruhnya," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, penerbangan yang dilakukan pesawat Sukhoi
Superjet 100 merupakan bagian dari demo flight yang diselenggarakan oleh
PT Trimargarekatama. Perusahaan tersebut merupakan agen yang
memperkenalkan pesawat Sukhoi asal Rusia kepada perusahan
penerbangan-penerbangan di Indonesia.
Diketahui, pesawat tersebut melakukan joy flight sebanyak dua kali.
Penerbangan pertama dari Halim Perdanakusuma menuju Pelabuhan Ratu pada
Rabu (9/5/2012), pukul 12.00 WIB dengan penumpang pebisnis di bidang
penerbangan.
Setelah terbang sekitar 35 hingga 45 menit, pesawat pun kembali ke Halim Perdanakusuma dalam kondisi selamat.
Penerbangan kedua dilakukan pukul 14.12 WIB dengan mengangkut 45
orang, 8 diantaranya merupakan awak pesawat warga negara Rusia, 1 warga
negara Amerika Serikat, 1 warga negara Prancis dan sisanya warga negara
Indonesia.
Pukul 14.33 WIB, pesawat tersebut pun hilang kontak dan belakangan
diketahui jatuh di lereng tebing Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar